Friday, October 28, 2011

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

iklan1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Kehamilan dan persalinan pada seorang ibu merupakan suatu proses yang alamiah. Agar proses yang alamiah ini berjalan lancar dan baik tidak berkembang menjadi keadaan patologis dan diperolehnya ibu dan bayi yang sehat optimal, diperlukan upaya sejak dini, yaitu jauh sebelum ibu itu hamil. Persiapan dan upaya yang seyogyanya dilakukan keluarga dimulai  6 bulan sebelum kehamilan terjadi, misalnya melakukan pemeriksaan fisik termasuk fungsi alat reproduksi dan pemeriksaan spesifik lainnya jika diperlukan, mengobati penyakit yang ada serta memperbaiki dan meningkatkan status gizi ibu. Hal ini dilakukan agar kehamilan itu berlangsung dalam kondisi kesehatan yang prima sehingga penyakit selama kehamilan dan persalinan dapat dicegah atau dikurangi (Depkes RI, 1992).
Penyakit dan keluhan selama kehamilan dan persalinan seperti nyeri punggung, nyeri pinggul dan kram kaki adalah sebagai gangguan yang tidak dapat dihindari karena mereka menganggap itu ada hubungannya dengan kehamilan. Namun, dalam sebuah penelitian memperkirakan bahwa rasa nyeri ini disebabkan oleh makin bertambahnya berat badan. Selain itu juga cedera akibat penggunaan otot yang berlebihan. Di saat seorang wanita hamil berjalan, otot-otot mereka harus bekerja lebih keras agar mereka bisa berjalan seperti biasa. Penggunaan otot secara berlebihan ini dapat dihindari dengan program pengkondisian dan olahraga yang benar. Dokter yang menangani wanita hamil yang mengalami masalah tulang dan otot juga harus menekankan perlunya berolahraga selama kehamilan sebagai suatu cara pencegahan ataupun pemulihan. (webmaster@weddingparade.com.2005)
Pada tahun 1989 yang dimuat dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology menunjukkan bahwa ibu-ibu yang melakukan kegiatan senam cukup sering dan teratur selama masa tiga bulan (trimester) terkahir mengalami persalinan yang tidak begitu terasa sakit dibandingkan dengan persalinan para ibu yang tidak melakukan kegiatan senam. Pada tahun 1993, American Helath memuat laporan tentang hasil penelitian selama 2 tahun di New York yang menunjukkan bahwa wanita hamil yang melakukan senam selama 30 menit, 5 hari dalam sepekan, melahirkan bayi yang lebih besar dan lebih sehat (Hanton, 2001). Senam hamil pada dasarnya sama dengan olahraga atau senam kebugaran yang lain. Akan tetapi, senam hamil memiliki aturan-aturan atau kekhususannya, memiliki aturan-aturan sistematika yang khusus pula. Di samping itu juga memiliki prasarat penunjang misalnya instruktur, tempat, serta rekomendasi medis dari dokter atau bidan (Kushartanti, dkk, 2004).
Selama kehamilan upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu memerlukan perhatian ekstra. Hal-hal yang memerlukan perhatian itu antara lain nutrisi, persiapan laktasi, pemeriksaan kehamilan yang teratur, peningkatan kebersihan diri dan lingkungan, kehidupan sexual, istirahat dan tidur, menghentikan kebiasaan yang merugikan kesehatan dan berpengaruh terhadap janin (seperti merokok) melaksanakan pergerakan dan senam hamil (Depkes RI, 1992).
Latihan senam hamil merupakan suatu yang masih baru dikalangan penduduk Indonesia. Mungkin bagi masyarakat kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan sebagainya, latihan senam hamil ini bukanlah suatu hal yang aneh, tetapi tidak berarti semuanya mengerti dan menyadari bahwa latihan senam hamil berguna bagi wanita hamil. Justru masyarakat kota yang telah modern dan maju inilah, setiap wanita memerlukan latihan fisik, baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan hamil. Latihan senam hamil yang diberikan di rumah sakit secara teratur dan terpimpin disertai metodik senam hamil merupakan bantuan yang tidak dapat diabaikan, seperti halnya hygiene kehamilan (Tabrani, Bagian Obstetrik & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung).
Dari uraian di atas jelaslah bahwa senam hamil sangat bermanfaat bagi ibu hamil. Namun kurangnya pengetahuan tentang tata cara dan aturan senam hamil dapat berdampak buruk terhadap ibu dan janin. Dari data pra survey tentang kegiatan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas .............. .................., kegiatan senam hamil baru dimulai pada awal bulan Agustus tahun 2005. Sedangkan hasil pra survey dengan melakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas .............. didapatkan bahwa mereka mengatakan belum memahami tujuan, manfaat, tata cara dan persyaratan yang harus diperhatikan dalam melakukan senam hamil.
Adapun data tentang jumlah ibu hamil yang tidak mengikuti dan yang mengikuti kegiatan senam hamil di Wilayah Kerja Puskesmas .............. yang penulis dapat dari buku catatan kegiatan ibu hamil di Puskesmas .............. pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2005 adalah sebagai berikut:

Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.68

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
iklan3

0 comments:

kti