BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahDilihat dari segi penduduk 73,4% sebagian penduduk di dunia adalah remaja. Indonesia menempati urutan nomor 5 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Lampung pada tahun 2000 dihuni oleh 6,654 juta jiwa dengan jumlah remaja usia 10-15 tahun sebanyak 652.322 jiwa (http://www.bkkn.go.id).
Sejak tahun 2000, pemerintah mencanangkan suatu program yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja yang sasarannya adalah siswa SLTP, SLTA dan Remaja Karang Taruna. Pelaksanaan program ini secara lintas sektoral instansi pemerintah dan swasta dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan remaja tentang kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual (Llywellyn-Jones, 1997).
Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas. Tetapi umumnya proses pematangan fisik terjadi lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan (psikososial).
Masa permulaan pubertas pada anak perempuan biasanya terjadi antara usia 10 sampai 14 tetapi bisa lebih awal (pubertas dini) atau terlambat, tergantung dengan faktor-faktor genetik individu. Masa pubertas berlangsung selama kira-kira lima tahun dan sebagaimana terjadi pada anak laki-laki, diawali dengan pelepasan hormon-hormon dari kelenjar pituitary yang kemudian bertindak secara langsung pada organ-organ seksual. Kejadian yang paling dramatis bagi para anak perempuan adalah masa awal menstruasi (menarche) sebagai respon untuk produksi dan pelepasan hormon-hormon perempuan tersebut, estrogen dan progesteron. Indung telur matang dan mulai melepaskan telur-telur dan uterus membesar, bersamaan dengan perkembangan dan kedewasaan organ-organ kemaluan. Masa pertumbuhan yang cepat yang menghasilkan tinggi dan berat menyertai perubahan-perubahan tersebut. Kedua pinggul melebar dan pola pendistribusian lemak berubah untuk memproduksi bentuk tubuh perempuan yang karakteristik. Juga karakteristik-karakteristik seksual sekunder berkembang sebagai kelanjutan-kelanjutan pubertas, terutama pembesaran kedua payudara, pertumbuhan bulu-bulu kelamin dan ketiak serta perkembangan kelenjar-kelenjar keringat.
Dari pengamatan saat melakukan prasurvei diperoleh data siswa perempuan yang berumur 12-15 tahun di SMP Bina Bhakti Banjar Kerta Rahayu Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah berjumlah 89 siswi yang terdiri dari kelas satu terdapat 26 siswi, kelas dua terdapat 33 siswi dan kelas tiga terdapat 30 siswi.
Dalam pelaksanaan prasurvei, penulis mengambil sampel sebanyak 22% dari seluruh jumlah populasi yang akan diteliti yaitu sebanyak 21 orang siswi yang terbagi atas 7 siswi kelas 1, 7 siswi kelas 2 dan 7 siswi kelas 3.
Dan setelah diajukan beberapa pertanyaan pre survey kepada 21 orang siswi tersebut, diperoleh hasil bahwa enam orang diantaranya kelas 1 belum mengetahui mengenai seks sekunder, untuk siswi kelas 2, lima orang belum mengetahui tentang seks sekunder dan untuk siswi kelas 3, empat orang belum mengetahui tentang seks sekunder. Berdasarkan pengamatan pula didapatkan alasan mengaa
Berdasarkan hasil prasurvei tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian “Bagaimana Pengetahuan Remaja Putri Masa Pubertas tentang Seks Sekunder di SMP Bina Bhakti Banjar Kerta Rahayu Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimana pengetahuan remaja putri masa pubertas tentang seks sekunder di SMP Bina Bhakti Banjar Kerta Rahayu Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah?”
C. Ruang Lingkup Penelitian
Jenis Penelitian : Deskriptif
Subjek Penelitian : Remaja putri di SMP Bina Bhakti Banjar Kerta Rahayu Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah.
Objek Penelitian : Pengetahuan remaja putri masa pubertas tentang seks sekunder.
Lokasi Penelitian : SMP Bina Bhakti Banjar Kerta Rahayu Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah.
Waktu : bulan Mei 2008
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri masa pubertas tentang seks sekunder di SMP Bina Bhakti Banjar Kerta Rahayu Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai masukan informasi bagi sekolah mengenai pengetahuan remaja putri masa pubertas seks sekunder, sehingga pihak sekolah dapat memasukkan materi mengenai seks sekunder dalam mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
2. Bagi Institusi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan bahan bacaan di perpustakaan.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi pengalaman bagi penulis dalam melakukan sebuah penelitian, dapat memberikan masukan mengenai hal-hal apa saja yang akan diteliti untuk peneliti lain yang meneliti mengenai seks sekunder.
4. Bagi Responden
Agar remaja putri di SMP Bina Bhakti Banjar Kerta Rahayu Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah mendapat tambahan pengetahuan tentang pubertas khususnya tentang seks sekunder.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.109
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
0 comments:
Post a Comment